Setiap pulang kuliah yoga selalu melewati tempat billyar yang banyak di kunjungi anak-anak satu kuliahan yoga. Di kesan yoga anak laki-laki main biliar itu jantan, macho,maskulin. Jadi setiap kali melewati tempat biliar yoga selalu mengintip dari kejauhan. Dia melihat orang-orang ramai bermain billiard. Ada cewek-cewek seksi menyusun bola lalu yoga penasaran melihat orang menggosokkan ujung tongkat dengan benda berwarnah putih yaitu kapur. Tapi yoga nggak pernah mau masuk ke tempat billiard karena ada alex yang selalu ngebuli yoga di kuliahan. Setiap hari alex dan teman-temannya selalu main billiard di tempat ini. Dan setiap pulang kuliah yoga selalu menyempatkan untuk mengintip aktivitas di tempat billiard tersebut.
Suatu hari seperti biasa yoga pulang kuliah melewati tempat billiard dan selalu menyempatkan diri mengintip dari kejauhan. Tetapi ada yang berbeda hari ini. Alex dan teman-temannya gak ada di tempat billiard. Yoga merasa ini adalah kesempatan untuk melihat billiard dari dekat dan penasaran dengan kapur yang di gosokkan ke ujung tongkat billiard. Perlahan-lahan yoga berjalan mendekati tempat billiard. Sampai di depan tempat billiard yoga mengintip dari pinggir pintu untuk memastikan bahwa alex dan teman-teman gak ada dan ternyata mereka gak ada di tempat. Lalu yoga berjalan perlahan-lahan memasuki tempat billiard lalu yoga melihat kapur tersebut di ujung meja. Ekspresi yoga langsung sumringah dan berjalan cepat untuk mengambil benda tersebut. Begitu tangan hampir sampai ke benda tersebut terdengar ada orang berteriak
"STOOOOOOPPPPPPPPP"
Lalu yoga menoleh ke belakang dan ternyata alex dan teman-teman tepat berada di depan pintu. Lalu mereka masuk dan menutup pintu tempat billiard.
"kami sudah lama memperhatikanmu mengintip tempat billiard ini, emangnya kamu mau ngapai???"
yoga yang ketakutan reflek memasukkan kapur ke celana dalamnya karena takut ketahuan
"Ayo jawab, Kamu mau ngapai kesini???" Lalu alex mengangkat kera yoga keatas sehingga yoga semakin ketakutan dan semakin gak berani jawab.
"Oke kalau kamu gak mau jawab, ayo kita main billiard siapa yang kalah wajib nyerahin seluruh isi dompet" genggaman di kera yoga pun di lepas. Yoga yang takut mengiyakan perkataan alex untuk bermain billiard. Teman alex melemparkan tongkat kearah yoga. Yoga pun menangkap tongkat dengan gelagapan. Alex pun memulai permainan. bola satu masuk,bola kedua masuk, yoga hanya memperhatikan sambil jongkok di pinggir meja dengan hanya membiarkan kedua matanya saja yang terlihat. Bola ketiga masuk berturut sampai bola ke tujuh juga masuk. Pada bola kedelapan yaitu bola terakhir alex gagal memasukkan. Yoga dapat bola yang sangat mudah dengan bola delapan berada di depan lobang dan bola putih berada di tengah meja. Yoga yang melihat kesempatan besar semakin gugup untuk bermain. Yoga mengambil kapur di ujung meja lalu menggosokkan ke ujung tongkat agar terlihat meyakinkan. Saking gugupnya kapur di gosok dengan tangan bergetar hingga habis. Lalu yoga mencoba memenenangkan diri dengan tarik nafas. Yoga keliling meja untuk mencari tempat yang tepat untuk memukul bola. Tapi yang ada yoga malah berkeliling2 terus karena bingung campur gugup karena ini pertama kalinya yoga bermain billiard.
"WOOIIIIII CEPATTT!!! ini uda sepuluh menit lu keliling-keliling meja"
Yoga yang ketakutan karena gertakan langsung mentukan posisi dengan terburu-buru namun posisinya tepat. Yoga kebingungan menggunakan tongkat billiard. Lalu yoga melihat ke arah alex dan teman-teman. Alex dan teman-teman melotot sambil menggerutu dan membuat yoga ketakutan tetapi yoga justru membuat posisi tangan yang tepat. Yoga pun tersenyum. Lalu yoga mengayunkan tangan kanan yang memegang tongkat. Terus menerus di ayunkan, lama-kelamaan tangan yoga gemetar, yoga terus mengayunkan tangannya
"CEPAAAAAAAAAAAAT" Alex berteriak karena kesal karena yoga terlalu lama
yoga mengayunkan tongkat secara reflek karena teriakan alex. KEDEPAKKKKKK ternyata bukan bolah yang terkena pukul malah tongkat menancap di meja billiard dan patah. Alex dan teman-teman pun tertawa terbahak-bahak. Tanpa basa-basi alex dan teman-teman menagih taruhan. Yoga pun hanya bisa pasrah. Setelah alex dan teman-teman pergi dengan isi dompet yoga timbul masalah baru. Sang pemilik billiard meminta ganti rugi. Karena yoga sudah ke habisan uang akhirnya yoga menyerahkan baju dan celananya. Yoga menutupi badannya dengan kardus dan pulang dengan sedih.
Sampai di rumah yoga langsung menuju kamar lalu yoga berpakaian. Ketika yoga mengganti cdnya jatuh sebuah benda dan ternyata benda tersebut adalah kapur dari tempat billiard yang di sembunyikannya. Yoga pun mengambil benda tersebut. Melihat kapur tersebut wajah yoga berubah dari bersedih menjadi tersenyum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar