Perkenalkan namaku Yoga. Awal mula petualangan cintaku pada saat aku kelas 5 sd. Pada saat itu aku sudah mulai menyukai sinetron percintaan. Aku pun sudah mulai membaca ramalan bintang di majalah2 kakakku. Aku bintangnya gemini dan aku selalu mencari bintang yang cocok denganku. Setiap ada cewek yang bintangnya cocok dengan gemini selalu aku deketi, lalu ku endus2, ku pandangi, ku kedipkan mata dan ku berikan senyumku yang menggoda. Tetapi herannya setiap wanita yang ku perlakukan seperti itu responnya selalu sama, yaitu lari. Entah apa yang salah dari diriku. Aku hanya membutuhkan seorang kekasih untuk membangun cinta yang abadi.
Aku pun sedih karena gak ada lagi cewek yang mau deket sama aku. Setiap kali kekantin, semua cewek yang ada di kantin keluar sambil ngelempari bakwan ke arahku. Karena itu lama-lama aku mulai merasa sedih dan setiap malam aku menangis ( karena nonton sinetron ). Lama-lama tubuhku mulai melemah dan akupun jatuh sakit.
Teman sekelasku dedi menjengukku karena aku sudah tiga hari tidak masuk sekolah. "ga lu lama banget sakitnya,, tiga hari gue gak ngerjai pr gara-gara gak ada contekan dari lu" sambil menunjukkan merah-merah bekas cubit guru. " sory ya ded,, gue lagi masa penggalauan,, tiap di kamar mandi gue nangis, tiap makan gue nangis, dan tiap malam gue nangis (karena nonton sinetron)...". Lalu dedi memegang kepalaku lalu meletakkan kepalaku di dadanya ( ini temen apa homo ) " sabar ya broooo, semua pasti ada jalannya, setiap manusia pasti ada jodohnya" dengan halus dia mengelus kepalaku. Tanpa kami sadari ibu mengintip dari pinggir pintu dan terkejut dengan apa yang kami perbuat " ya Allah ampuni dosa anakku yang berbuat khilaf ini" lalu ibu pergi begitu saja. Di saat suasana hening tiba2 dedi berteriak " AHaaaa, aku tau gimana caranya biar lu dapat pacar"
" gimana???" tanyaku
" Lu harus sok cool man."
" maksudnya???"
" Yaa cool!!! pakek nanyak lagi. Lu liat si rendi, anak kelas sebelah. Cuma modal pendiam banyak penggermar beratnya mennn. banyak yang suka."
" Tapi kan dia ganteng, lah gua kurang ganteng"
" Bukan karena tampang, tapi karena dia cool man", cooooool. sambil memperagakan lipatan tangan di dada. "Ilmu lu masih cetek ga, elu harus percaya sama gue. Yang namanya cewek, penasaran lihat cowok pendiam. kesannya misterius. Jadi lu harus diam dan misterius." dedi menerangkan dengan muka meyakinkan.
" oke, gue akan melakukannya" kamipun bersalaman dan berpelukan untuk saling memberi semangat. Tanpa kami sadari ibu kembali mengintip dari pinggir pintu. Ibu terkejut melihat kami berpelukan " ya Allah , ampuni dosa anak hambamu ini." lalu ibu pergi begitu saja.
Ke esokan harinya aku masuk sekolah. Berbekal pedoman dari dedi, aku berjalan dengan melipat kedua tangan di dada sambil menggenggam es agar lebih menjiwai peran menjadi seorang yang cool. Pandangan hanya kedepan dan aku hanya perlu diam aja.
" ga, lu gak masuk tiga hari, lu sakit apa???" tanya juli teman sekelasku.
Aku hanya memandang kedepan tanpa menghiraukan perkataan juli. Juli hanya heran melihat reaksiku. Dalam hatiku berkata " rasain, pasti lu penasaran yaaaa, bentar lagi lu jatuh cinta sama gue." Sampai di kelas aku duduk di bangkuku yang letaknya di pertengahan, dengan masih mempertahankan sikap lipat tanganku sambil genggamin es dan pandangan kedepan. Lalu aku melihat ke pojok kanan depan kelas tempat dedi duduk. Dedi pun memberi sinyal dengan mengangkat dua jempolnya ke kepadaku sambil berteriak tanpa suara " bagus ga, lanjutkan.". Dalam hatiku berkata " wehhhsssss gila, kayanya gue berhasil jadi cool".
Bell berbunyi menendakan pelajaran di mulai. Masuklah bu guru wati yang juga wali kelas kami. Sebelum pelajaran di mulai seperti biasa bu wati mengabsen kami. Sampailah tiba di namaku bu wati memanggil.
" yoga" aku pun hanya terdiam seolah-olah tidak mendengar. Lalu bu wati menanyakan kepada murid lain. "apa yoga belum masuk???." Lalu dengan lantang dedi berteriak menjawab.
" dia sudah masuk bu". Lalu dia memberi kembali dua acungan jempol kepadaku. Melihat dukungan dedi, aku semakin bersemangat.
"Yoga kenapa kamu tidak tunjuk tangan ketika ibu panggil???" aku hanya bisa terdiam agar bisa terlihat cool.
" Yoga kamu kok diam??? ".
Aku bingung harus bagaimana, kalau aku jawab nanti aku tidak terlihat cool tapi kalau aku diam dan terlihat cool terhadap ibu wati, nanti di malah suka sama aku.
" Yoga kamu masih sakit???". Sambil berjalan mendekatiku
Gila!!! bu wati langsung perhatian sama aku. Jangan2 dia suka sama aku. Hebat benar nih jurus cool, bisa membuat wanita klepek2 dalam sekian detik.
"Tangan kamu kok dingin???" Bu wati menggenggam tanganku yang habis menggenggam batu es.
Gila!!! bu wati sudah masuk kedalam jebakan coolku yang hebat ini. Ku lihat dedi, dia hanya kembali menunjukkan dua jempol kepadaku. "Bukan bu wati yang ku maksud tapi cewe2 yang masih sebayaku" dalam hatiku berteriak. Bu wati memandangku dan tangannya menggapai keningku.
"hilanglah ke perjakaanku".
Tangannya semakin dekat dan aku binggung harus bagaimana. Keringatku mengucur deras dan aku semakin panik. Ketika tangan bu wati menempel di keningku, aku langsung pingsan.