Waktu sd entah kelas berapa, pertama kali keluarga aku punya hp. Rasanya saat itu hp adalah barang mewah. Hp entah tipe apa tapi merknya nokia dan hpnya cuma bisa nelpon dan sms. Waktu pertama kali gunakan hp entah apa aja yang di tekan, asal2 aja, karena masih kampungan.
Setelah beberapa tahun berjalan hp langsung jadi barang yang biasa aja. Rasa-rasanya seperti pergantian tahun sebelum masehi ke tahun sesudah masehi ( jangan di tanyak apa artinya). Hampir semua orang sudah cukup umur atau akil baligh memiliki hp. Dan orang kenalan jaman sekarang pasti langsung minta nomor hp. Misalnya lagi kenalan " Namanya siapa????,, boleh minta nomor hpnya gak?????". Dan hp memudahkan kita untuk berkenalan dengan orang yang seolah-olah tanpa sengaja.
A: "Kamu punya tang gak??????"
B: "Gak punya"
A: "Kalo nomor hp ada kan???????"
B: "!@#E%$R%^^&&&**()*&%#@"
Tapi rencana seperti ini terlihat terlalu memaksa dan perlu keahlian tingkat tinggi untuk di laksanakan.
Atau cara yang lebih halus
A: " Boleh minta tolong gak?????"
B: " Boleh"
A: "Ini hpku kayaknya rusak coba miskol ke nomor aku, hpku masih bisa nerima telpon apa gak"
B: " !@#$%^&*"
Hp juga memudahkan kita untuk memutuskan hubungan pacaran. Jika jaman dulu harus berurai tangis, harus menyatakan alasan dan mendengar kata yang tidak enak tapi sekarang semua dapat dilakukan lebih mudah. Hanya dengan kalimat "kita putus" semua selesai. Waktu nelpon lalu katakan kalimat " kita putus" dan pasangan ingin minta alasan kenapa putus, tinggal tutup telponnya aja. Begitu juga dengan sms, gunakan kalimat "kita putus" dan jangan hiraukan balesan sms-smsnya.
Yang paling utama hp memudahkan kita untuk menyampaikan pesan ke pasangan. misalnya " Yang nanti kamu ke rumahku yaaaaa"
"nanti aku gak bisa karena....tut tut tut" langsung di putus
Dengan langsung putus telponnya, jadi pasangan anda mau gak mau harus datang. Tetapi dari sisi negatif yang saya tampilkan di atas masih banyak sisi positif yang di dapat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar